Cinta Beda Agama


oleh: Dewi S.A.P


Masih pantaskah kita menguntai rasa,
sementara sang fajar kian menyiksa?
Mampukah kugoyahkan tembok yang begitu kuat untuk menembus sang dinding cinta?
Kini, salahkah kita yang saling mencinta?

Jika saja aku bisa memilih untuk mencintai, maka pasti bukan kau tapi dia pilihan-Nya.
Tuhan memang satu
Tapi kita yang tak sama.
Namun haruskah aku pergi mencabut akar cinta yang kian tertanam kuat di sanubari?
Pelupuk mata ini terlalu sakit untuk menahan segala rintihan tangis.

Diantara suara adzan yang berkumandang 
dan lonceng gereja yang berdentang
terselip rasa cinta yang terhalang 
Aku mencintai Tuhanku namun aku pun tak ingin kau menjauh dari Tuhanmu.
Jangan salahkan cinta
Tapi iman kita yang berbeda.